Tidak diragukan lagi, bahwa nama aslinya adalah Isa. Nama itulah yang disebutkan dalam al-Quran seperti dalam ayat : "Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata: "Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,.."(QS. as-Shaff 61:6)
berikutnya dalam ayat yang artinya:
"Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya " (QS. Maryam 19 34)
dan ayat yang artinya:
"..dan Zakariya, Yahaya, `Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh" (QS. al-An'am 6 : 85)
dan ayat yang artinya:
"(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai `Isa putera Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu." (QS. al-Maidah 5:11)
Dan masih banyak lagi ayat yang lain. Setelah itu nama al-Masih termaktub di beberapa ayat, di antaranya dalam ayat yang artinya:
"(Ingat!ah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya al-Masih `Isa putera Maryam." (QS. Ali Imran 3 : 45)
dan firman Allah yang artinya:
"al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah" (QS. an-Nisa' 4 : 172)
dan firman Allah yang artinya:
"Sesungguhnya al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam" (QS. an-Nisa' 4: 171)
Sebagian ulama Salaf berpendapat, nabi Isa dijuluki al-Masih dati kata saaha, yaitu karena sering berpindah tempat atau banyak berjalan kaki. Pendapat lain mengatakan karena telapak kakinya datar. Dan ada juga yang memberi alasan kata al-Masih dari akar kata ma sa ha, karena setiap kali ia mengusap orang yang berpenyakit pasti sembuh dengan izin Allah.
Laits dan Abu `Ubaid berkata, kata al-Masih berasal dari bahasa Ibrani, Machih. Kemudian diserap ke dalam bahasa Arab, dan lafadznya ikut berubah dari huruf Syin Masyih menjadi huruf Sin Masih. Oleh sebab itu, maka kata al-Masih tidak ada akar katanya dalam bahasa Arab.
Namun mayoritas ulama (jumhur) berpendapat, bahwa kata al-Masih itu adalah musytaq (memiliki akar kata). Menurut ahli bahasa yang lain, kata ol-Mosih berarti asSiddiq (yang membenarkan). Pendapat lain mengatakan, karena sentuhan (masaha) nabi Zakariya kepada Isa. Dan juga yang memberi alasan karena nabi Isa berkelana di bumi (dari kata masaha yang artinya qatha'a: menempuh jarak).
Berikutnya ada ahli bahasa yang memberi alasan, karena nabi Isa terlahir ke bumi tubuhnya sudah terolesi minyak (dari kata masaha). Pendapat lain, karena nabi Isa ketika lahir disentuh oleh keberkahan. Pendapat berikutnya, masih dari kata masaha yang artinya khalaqa; nabi Isa diciptakan Allah dengan fisik yang sempurna dan bagus.
Dan masih banyak lagi pendapat lain, sebagaimana diterangkan Nawawi dalam Syarh Muslim. (Lihat: Syarh Kitab al-Imam Muslim li an-Nawawi, (Bab tentang al-Masih bin Maryam dan Masih Dajjal), (1/510). Dan lihat Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari, Ibnu Hajar AI 'Asqalani, Kitab Hadits-hadits kisah para nabi.